Senin, 22 Januari 2018

HEMOGLOBIN DAN KARDIOPASKULAR EKG

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan
Kontraksi otot Jantung dan Haemoglobin pada Darah
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum Fisiologi Hewan yang diampu oleh Dosen Ibu Siti Nurkamilah, M. Pd.
Disusun oleh :
KELOMPOK 3
Elvia Desmonda                    (15542022)
Ai Nur Rela Rismayani        (15542002)
Neti Haryati                           (15542004)
Dina Nur Agnia                     (15541003)
Erma Juwita                          (15542005)
Abdul Rouf                            (15542024)
                                                          Kelas : 3-A
  Pendidikan Biologi
                                    

                                               




Institut Pendidkan Indonesia (IPI)
Garut

  2018

A.    Judul Praktikum
“ Kontaksi Otot jantung dan haemoglobin pada darah ”
                                                                                
B.     Waktu dan Tempat  Praktikum
Waktu : Senin , 15 Januari 2018
Tempat : Laboratorium Fisiologi Hewan UPI Bandung

C.    Tujuan
·         Kontraksi otot jantung  : Mengetahui aktivitas jantung melalui EKG
·         Kadar haemoglobin pada darah : Untuk mengetahui dan menetapkan kadar hemoglobin dalam darah dengan metod sahli

D.    Dasar Teori
a.       Pengertian Elektrokardiograf
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah lektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Namanya terdiri atas sejumlah bagian yang berbeda: elektro, karena berkaitan dengan elektronika, kardio, kata Yunani untuk jantung, gram, sebuah akar Yunani yang berarti "menulis".
Elektrokardiogram atau yang biasa kita sebut dengan EKG merupakan rekaman aktifitas kelistrikan jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi dan konduktif khusus jantung. Jantung normal memiliki impuls yang muncul dari simpul SA kemudian dihantarkan ke simppul AV dan serabut purkinje. Perjalanan impuls inilah yang akan direkam oleh EKG sebagai alat untuk menganalisa kelistrikan jantung.
Dalam EKG perlu diketahui tentang sistem konduksi (listrik jantung), yang terdiri dari:
1.      SA Node ( Sino-Atrial Node )
Terletak dibatas atrium kanan (RA) dan vena cava superior (VCS). Sel-sel dalam SA Node ini bereaksi secara otomatis dan teratur mengeluarkan impuls (rangsangan listrik) dengan frekuensi 60 - 100 kali permenit kemudian menjalar ke atrium, sehingga menyebabkan seluruh atrium terangsang.
                                
2.      AV Node (Atrio-Ventricular Node)
Terletak di septum internodal bagian sebelah kanan, diatas katup trikuspid. Sel-sel dalam AV Node dapat juga mengeluar¬kan impuls dengan frekuensi lebih rendah dan pada SA Node yaitu : 40 - 60 kali permenit. Oleh karena AV Node mengeluarkan impuls lebih rendah, maka dikuasai oleh SA Node yang mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA Node rusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh AV Node.

3.      Berkas His
Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
1. Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)
2. Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch )

Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut purkinye.

4.      Serabut Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara otomatis engeluarkan impuls dengan frekuensi 20 - 40 kali permenit.

5.      Bentuk Gelombang
Dalam satu gelombang EKG  ada yang disebut titik, interval dan segmen. Titik terdiri dari titik P, Q, R, S, T dan U (kadang sebagian referensi tidak menampilkan titik U) sedangkan Interval terdiri dari PR interval, QRS interval dan QT interval dan Segmen terdiri dari PR segmen, dan ST segmen. Elektrokardiogram tediri atas sebuah gelombang P, sebuah kompleks QRS dan sebuah gelombang T. Seringkali kompleks QRS itu terdiri atas tiga gelombang yang terpisah, yakni gelombang Q, gelombang R dan gelombang S, namun jarang ditemukan.

b.      Definisi hemoglobin
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Saat ini pengukuran kadar hemoglobin dalam darah sudah menggunakan mesin otomatis selain mengukur hemoglobin mesin pengukur akan memecah hemoglobin menjadi sebuah larutan. Hemoglobin dalam larutan ini kemudian dipisahkan zat lain dengan menggunakan zat kimia bernama nilai sinar yang berhasil diserap oleh hemoglobin.
Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel darah merah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari : globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porifin yang menahan satu atom besi. Atom besi ini merupakan situs/lokal ikatan oksigen. Porifin yang mengandung besi disebut heme. Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin. Globin sebagai istilah generik untuk protein globural. Ada beberapa protein mengandung heme, dan hemoglobin adalah yang paling dikenal dan paling banyak dipelajari.
Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua sub unit mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap sub unit memiliki berat molekul ± 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap sub unit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memilki kapasitas empat molekul oksigen.
Metode sahli penetapan metode Sahli di dasarkan atas pembentukan asam hematin setelah darah ditambah dengan larutan HCl 0,1 % kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokan warna larutan sampel dengan warna batang gelas standard.
Alat cek haemoglobin Sahli atau haemometer adalah instrimen laboratorium untuk menentukan kadar haemoglobin dalam darah berdasarkan satuan warna .
Hb sahli ini memiiliki prinsip kerja dengan membandingkan warna asam hematin coklat yang telah di rubah dari haemoglobin dengan HCl dan membandingkannya pada alat standard haemometer.

A.    Alat dan Bahan
·         Alat dan bahan kontraksi otot jantung

No
Alat
Fungsi
1.
Elektrokardiograf

Untuk mendiagnosa jenis penyakit
2.
Alcohol 70 %

Sebagai pembersih
3.
Cream

Untuk menbersihkan badan yg akan dipasang alat EKG
4.
Kapas

Sebagai pembersih dengan dibasahi dulu dengan alcohol 70 %


·         Alat dan bahan penentuan kadar Hb
No
Alat
Fungsi
1.
Spuit

Untuk menyuntikan atau menghisap cairan
2.
Haemometer sahli

Untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah
4.
Kapas


Sebagai pembersih dengan dibasahi dulu dengan alcohol 70 %
6.
Alcohol 70%

Sebagai pembersih
7.
HCl 0,1 %

Sebagai larutan pengencer untuk menghitung kadar hemoglobin
8.
Darah vena

Sebagai sampel
  
A.    Cara Kerja
1.      Cara kerja penggunaan alat EKG
a.       Bersihkan bagian tubuh yang akan diperiksa denngan menggunakan kapas beralkohol 70%
b.      Setelah alcohol kering, oleskan dengan EKG krim pada bagian yang dimaksud (dada, pergelangan tangan dan kaki).
c.       Pasang elektroda pada dada, pergelangan tangan dan kaki sesuai dengan kode warna elektroda di bawah .
Warna
Kode
tempat
Warna
kode
Tempat
Merah
R
Lengan kanan
Putih
RA
Lengan kanan
Kuning
L
Lengan kiri
Hitam
LA
Lengan kiri
Hijau
F
Kaki kanan
Merah
LL
Kaki kiri
Hitam
N
Kaki kiri
Hijau
RL
Kaki kanan
Putih/merah
C1
Dada 1
Coklat/merah
V1
Dada 1
Putih/kuning
C2
Dada 2
Coklat/kuning
V2
Dada2
Putih/hijau
C3
Dada 3
Coklat/hijau
V3
Dada 3
Putih/coklat
C4
Dada 4
Coklat/biru
V4
Dada 4
Putih/hitam
C5
Dada 5
Coklat/orange
V5
Dada 5
Putih/ungu
C6
Dada 6
Coklat/ungu
V6
Dada 6
d.      setelah eletroda  terpasang kemudian oprasionalkan EKG secara otomatis/ manual.
a)      otomatis
-          pilih oprasi pada posisi A di setiap panelnya.
-           tekan start/ stop, maka alat EKG akan beroprasi dengan sendirinya dan periksa komponennya.
b)      Manual
-          Pilih operasi pada posisi M di setiap panelnya
-          Pilih LEAD EKG dengan cara menekan LEAD FEED untuk mengubah sesuai dengan kebutuhan, selanjutnya tekan tombol strt/stop.
e.        hal yang harus diperhatikan pada saaat penggunaan EKG
-          Pasien harus dalam keaadaan rileks, sebab dalam keadaan stress/batuk/bersin akan mempengaruhi tampilan pada EKG.
-          Penggunaan EKG krim harus secukupnya tidak boleh terlalu banyak atau sedikit
f.       Jauhkan pasien EKG dari peralatan yang menimbulkan geombang induksi elektroagnetik
g.      pastikan peralatan mengguanakan arde/grounding.
2.      Cara kerja uji Hb
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Mengisi tabung sahli dengan HCL 0,1 N sampai tanda batas angka 2 (± 5 tetes)
3.      Melakukan sterilisasi lokal dengan kapas akohol 70%
4.      Menyiapkan blood lancet
5.      Memasukan blood lancet ke dalam ala pen lancet
6.      Menempelkan alat tersebut ke ujung jari tangan kemudian setelah darahnyakeluar lalu dihisap menggunakan pipet hemoblobin sampai garis tanda 0,1 mL.
7.      Memasukan segera kedalam tabung sahliyang berisi HCL 0,1 N
8.      Mencampurkan hingga homogen

Setelah homogen warna darah tersebut di samakan dengan warna dari indictor yang berada di sebelahnya

A.    Hasil Pengamatan
·         Hasil pengamatan EKG
Gambar
Keterangan


Grafik hasil pengukuran Elektrokardiograf yang terdiri dari pengukuran aktivitas jantung yang menunjukan gelombang P, QRS, dan T




·         Hasil pengamatan uji Hb

Gambar
Keterangan

                             

Kadar haemoglobin pada sampel darah adalah 14 g/dL atau 90 % setelah percobaan menggunakan haemoter Sahli








B.     Pembahasan
a.      Uji kontraksi otot jantung
Pada percobaan ini menggunakan alat Elektrokardiogram. Elektrokardiogram atau yang biasa kita sebut dengan EKG merupakan rekaman aktifitas kelistrikan jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi dan konduktif khusus jantung.
Pengukuran aktivitas jantung menggunakan EKG ini dilakukan pada salah satu praktikan bernama Abdul Rouf. Hal yang pertama dilakukan adalah berbaring pada tempat yang telah disediaakan dalam keadaan yang rileks. Karena apabila tidak rileks akan berpengaruh terhadap hasil dari EKG tersebut.
Setelah berbaring, alcohol 70% di oleskan ke bagian dada, pergelangan tangan dan kaki agar lebih bersih dan steril. Setelah alcohol kering, krim EKG di oleskan pada bagian dada, pergelangan tangan dan kaki agar elektroda menempel dengan baik.
Elektroda dipasang pada bagian pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan dada.
·         Pada bagian pergelangan tangan kanan dipasang eletroda merah (R) dan pada tangan kiri dipasangkan elektroda berwarna kuning (L)
·         Pada bagian pergelangan kaki kanan dipasang eletrida berwarna hijau (F) dan pada kaki kiri dipasngkan elektroda berwarna Hitam (N)
Pada bagian dada terdapat beberapa elektroda yang di tempatkan ditempat yang berbeda sesuai dengan letak jantung yang akan dicatat aktivitasnya.
·         Coklat/merah (V1) ditempatkan pada dada kanan di bagian rusuk no 4
·         Coklat/merah V2 ditempatkan pada dada kiri dibagian rusuk no 4
·         Coklat/merah V3 ditempatkan pada dada kiri dibagian rusuk no 3
·         Coklat/merah V4 ditempatkan pada dada kiri dibagian rusuk no 2
·         Coklat/merah V5 ditempatkan pada dada kiri dibagian rusuk no 1
·         Coklat/merah V6 ditempatkan pada dada kiri dibagian rusuk no 1
Setelah alat EKG ini dinyalakan, aktivitas jantung ini dicetak dalam satu kertas khusus. Hasil yang didapat adalah :


Dari gambar di atas dapat dilihat beberapa bentuk gelombang. Dalam satu gelombang EKG  ada yang disebut titik segmen dan interval. Titik segmen terdiri dari titik P, Q, R, S, T dan U (kadang sebagian referensi tidak menampilkan titik U) sedangkan Interval terdiri dari PR interval, QRS interval dan QT interval dan Segmen terdiri dari PR segmen, dan ST segmen.

Elektrokardiogram tediri atas sebuah gelombang P, sebuah kompleks QRS dan sebuah gelombang T. Seringkali kompleks QRS itu terdiri atas tiga gelombang yang terpisah, yakni gelombang Q, gelombang R dan gelombang S, namun jarang ditemukan.  Sinyal EKG terdiri atas :
a.       Gelombang P, terjadi akibat kontraksi otot atrium, gelombang ini relatif kecil karena otot atrium yang relatif tipis.
b.      Gelombang QRS, terjadi akibat kontraksi otot ventrikel yang tebal sehingga gelombang QRS cukup tinggi. Gelombang Q merupakan depleksi pertama kebawah. Selanjutnya depleksi ke atas adalah gelombang R. Depleksi ke bawah setelah gelombang R disebut gelombang S.
c.       Gelombang T, terjadi akibat kembalinya otot ventrikel ke keadaan listrik istirahat (repolarisasi)
Gelombang-gelombang tersebut dapat terbentuk ketika impuls dari nodus SA menjalar di kedua atrium, terjadi depolarisasi dan repolarisasi di atrium dan semua sadapan merekamnya sebagai gelombang P defleksi positif, terkecuali di aVR yang menjauhi arah aVR sehingga defleksinya negatif. Setelah dari atrium, listrik menjalar ke nodus AV, berkas His, LBB dan RBB, serta serabut purkinje. Selanjutnya, terjadi depolarisasi di kedua ventrikel dan terbentuk gelombang QRS defleksi positif, kecuali di aVR. Setelah terjadi depolarisasi di kedua ventrikel, ventrikel kemudian mengalami repolarisasi. Repolarisasi di kedua ventrikel menghasilkan gelombang T defleksi positif di semua sadapan, kecuali di aVR. (F. Sangadji)
Elektrokardiogram normal terdiri dari sebuah gelombang P , sebuah “kompleks QRS” dan sebuah gelombang T. kompleks QRS sebenarnya tiga gelombang tersendiri, gelombang Q, gelombang R, gelombang S, ke semuanya di sebabkan oleh lewatnya impuls jantung melalui ventrikel ini. Dalam elektrokardigram yang normal, gelombang Q, dan S sering sangat menonjol dari pada gelombang R dan kadang kadang benar benar absen , tetapi walau bagaimanapun gelombang ini masih di kenal sebagai kompleks QRS atau hanya gelombang QRS.
Gelombang P di sebabkan oleh arus listrik yang di bangkitkan sewaktu atrium mengalami depolarisasi sebelum berkontraksi , dan kompleks QRS di sebabkan oleh arus listrik yang di bangkitkan ketika ventrikel mengalami depolarisasi sebelum berkontraksi. Oleh karna itu, gelombang P dan komponen komponen kompleks QRS adalah gelombang depolarisasi. Gelombang T di sebabkan oleh arus listrik yang di bangkitkan sewaktu ventrikel kembali dari keadaan depolarisasi.

Durasi atau Interval Gelombang

a.       Interval P-Q atau Interval P-R
Lama waktu antara permulaan gelombang P dan permulaan gelombang QRS adalah interval waktu antara permulaan kontraksi ventrikel. Periode ini disebut sebagai interval P-Q. Interval P-Q normal adalah kira-kira 0,16 detik. Kadang-kadang interval ini juga disebut sebagai interval P-R sebab gelombang Q sering tidak ada.
b.       Interval Q-T
Kontraksi ventrikel berlangsung hampir dari permulaan gelombang Q sampai akhir gelombang T. Interval ini juga disebut sebagai interval P-R sebab gelombang Q sering tidak ada. Sinyal EKG ini memiliki sifat- sifat khas yang lain yaitu: Amplitudo rendah (sekitar 10μV – 10mV) dan frekuensi rendah (sekitar 0,05 – 100Hz).

Nilai-nilai EKG Normal
1.      Gelombang P yaitu depolarisasi atrium
a.       Nilai-normal ; lebar <>
b.      Tinggi <0,25>
c.       Bentuk + ( ) di lead I, II, aVF, V2 - V6
d.       - ( ) di lead aVR
e.        +  atau - atau + bifasik ( ) di lead III, aVL, V1
2.      Kompleks QRS yaitu depolarisasi dan ventrikel, diukur dari permulaan gelombang QRS sampai akhir gelombang QRS Lebar 0,04 - 0,10 detik.
a.       Gelombang Q yaitu defleksi pertama yang ke bawah (-) lebar 0,03 detik, dalam <1/3>
b.      Gelombang R yaitu defleksi pertama yang keatas (+)
·         Tinggi ; tergantung lead.
·         Pada lead I, II, aVF, V5 dan V6 gel. R lebih tinggi (besar)
·         Gel. r kecil di V1 dan semakin tinggi (besar) di V2 - V6.
c.        Gelombang S yaitu defleksi pertama setelah gel. R yang ke bawah (-).
Gel. S lebih besar pada VI - V3 dan semakin kecil di V4 - V6.
3.      Gelombang T yaitu repolarisasi dan ventrikel
a.       (+) di lead I, II, aVF, V2 - V6.
b.       (-) di lead aVR.
c.        (±) / bifasik di lead III, aVL, V1 (dominan (+) / positif)
4.      Gelombang U ; biasanya terjadi setelah gel. T (asal usulnya tidak diketahui) dan dalam keadaan normal tidak terlihat.
Dari interval Q-R yaitu depolarisasi dan ventrikel  yang terlihat dari hasil EKG menunjukan garis yang tidak terlalu tinggi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa jantung hanya memiliki aktivitas rendah karena pola hidup abdul rouf yang jangan sekali bergerak untuk berolah raga sehingga otot-otot jantung tidak dilatih.

a.      Penentuan kadah Hb
Pada percobaan ini akan menggunakan Haemocitometer Sahli yang merupakan alat  laboratorium untuk menentukan kadar haemoglobin dalam darah berdasarkan satuan warna. Hal pertama yang dilakukan adalah mengambil larutan HCl 01 % dan dimasukan kedalam  haemometer Sahli sampai tanda batas menunjukan angka 2. Untuk mencari tahu haemoglobin ini tentu saja diperlukan sel darah darah merah yang di terkadung dalam  darah. Untuk mengambil darah dari  salah satu praktikan yaitu Nidha Haanda Resta Agustin menggunakan Blood lanset yang kemudian dismasukan kedalam pen lanset untuk membantu dalam menusuk bagian jari yang akan diambil darahnya.
Penusukan di bagian jari seaiknya dipermukaan tengah jari agar darah yang keluar cukup banyak untuk digunakan. Darh tersebut kemudian disedot menggunakan pipetoma sampai batas 0,1 mL. kemudian darah tersebut dimasuka kedalam tabung haemoter Sahli yang sudah berisi larutan HCL 0,1 % tadi dan dihomogenkan dengan cara digoyangkan . setelah homogen tabung sahli tersebut di simpan pada alat standard haemoter Sahli, kemudian berikan tetes demi tets aquadest kedalam tabung tersebut sampai warnanya sama dengan standar pada alat haemometer Sahli.
Dari hasil pengamatan di dapat warna darah seperti dibawah ini :


Dari gambar dapat tersebut didapat bahwa :
Nama pasien          : Nidha Handa R A
Umur                     : 20 tahun
Jenis kelamin         : perempuan
Kadar hemoglobin : 14 g/dL (90%)
 Kadar haemoglobin pada darah seseorang berbeda-beda tergantung umur, jenis kelamin, pola hidup dan kesehatan seseorang. Adapun kadar haemoglobin yang normal adalah :
·         Laki-laki dewasa : 14  - 18 g/dL
·         Wanita dewasa : 12 – 16  g/dL
·         Wanita hamil : 11,0 – 16 g/dL
·         Balita : 11,0- 13 g/dL
·         Bayi :13-19,5 g/dL
Dari kriteria tersebut Nidha dengan jenis kemain wanita dengan umur 21 memilki Hb 14 g/dL termasuk kedalam normal dan hemoglobinnya dapat berfungsi dengan baik pada tubuhnya. Haemoglobin memerankan peranan penting dalam pengangkutan oksigen selama ia dapat kembali mengikat oksigen.
Haemoglobin cenderung mengikat oksigen apabila lingkungannya penuh dengan oksigen dan melepaskan oksigen dalam lingkungan yang relatif rendah oksigennya. Ini berarti haemoglobin mengambil oksigen dalam paru dan melepaskan ke jaringan-jaringan seperti otot aktif. Pada orang-orang yang mengandung haemoglobin normal, kapasits darahnya membawa oksigen kira-kira 20 mL oksigen per 100 mL darah.
Hampir alam semua keadaan, darah mengandung banyak sekali oksigen ketika bergerak melalui paru. Adapun fungsi lain dari Hemoglobin ini adalah :
1.      Mengambil oksigen (O2) dari paru-paru, membawa dalam aliran darah dan memberikannya kepada jaringan tubuh;
2.      Membawa karbon dioksida (CO2) dari jaringan tubuh ke paru-paru;
3.      Memelihara keseimbangan asam-basa tubuh;
4.      Merupakan sumber bilirubin yang akan dirubah menjadi ur obilin
Adapun ketika seseorang kekurangan atau kelebihan haemoglobin dalam darahnya dapat mengindikasikan memiliki masalah dalah kesehatan atau pun pola hidupnya. Apabila seseorang kekurangan Hb maka terindikasi mengidap penyakit anemia, sedangkkan apabila terlatu tinggi maka orang tersebut dapat terindikasi mengidap dehidrasi, erythroprotein, polisitemia vera, penyakit jantung, paru-paru dan masih banyak lagi.


A.    Kesimpulan
·         Uji kontraksi otot jantung
Aktivitas jantung dapat dilihat dari gelombang P, QRS, dan T. Pada gelombang QRS garis yang tidak terlalu tinggi menandakan bahwa praktikan tidak sering melakukan gerak seperti olahraga
·         Uji penentuan kadar Hb
Pada sampel darah yang diambil dari praktikan mengandung kadarhemoglobin sebanyak 14 g/dL  atau dalam persen 90% yang berarti kadar darah hemoglobinnya normal




Daftar pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_peredaran_darah
http://www.pengertianahli.com/2014/06/pengertian-elektrokardiograf-ekg.html
http://www.academia.edu/19197360/aktivitas_jantung_dan_aliran_darah
https://imamri.wordpress.com/2013/10/14/praktikum-biokima-penentuan-kadar-hemoglobin-hb/
http://www.alodokter.com/penyebab-dan-cara-mengatasi-kekurangan-hemoglobin
https://id.wikipedia.org/wiki/Hemoglobin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar